Misteri Perahu Eretan Proyek Pejabat

Pejabat korupsi

Pejabat Koruptor

Bekerja sedari pagi buta
Sebelum yang lain terbangun dan bersiap-siap untuk berangkat kerja
Di saat udara dingin menusuk tulang secara membabi buta
Di bawah cahaya rembulan yang masih malu-malu memancarkan sinarnya
Di atas sungai di sebuah kota
Aku mencari nafkah sebagai penarik perahu eretan yang bersahaja

Di sebuah sungai yang kotor dan penuh warna
Dimana warna hitam pekat masih mendominasi dan jadi primadona
Disanalah aku mendapatkan nafkah setiap harinya
Mencari rejeki untuk menyambung kehidupan keluarga
Diantara bau harum tahi yang semerbak memenuhi udara

Meski perahu eretan ini bukan punya sendiri aka ada pemiliknya
Aku tetap saja bekerja dengan sepenuh jiwa
Kulakukan pekerjaan kasar ini atas nama cinta
Walaupun bisa jadi, mungkin karena keadaan yang agak terpaksa
Karena cari kerjaan lain belum juga tentu dapet, udah gitu sekarang pake acara wawancara
Mana ijazah terakhir juga ga nyampe Es-Em-a
Dari sinilah cinta mulai tumbuh diatas perahu sewa

Uang setoran kadang pas, kadang nombok seenaknya
Secara penumpang, kadang sepi kadang rame tiba-tiba
Tapi semua tetap kujalani, karena kuyakin rezeki ga akan kemana
Meski kalau tiap hari nombok, rasanya pengen juga nonjok yang punya perahunya

see more at

foentry.com

Leave a comment